PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN TAHSIN DI MI MUSLIMAT NU PUCANG SIDOARJO JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.62509/ji.v1i2.42Kata Kunci:
persepsi, pembelajaran tahsin, Kata kunci: persepsi, pembelajaran tahsin.Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data menggunakan Miles and Huberman berupa reduksi data, display (penyajian) data, dan verifikasi serta simpulan. Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa terhadap pembelajaran tahsin dalam kerangka indikator yang mencakup proses, metode, penyampaian guru, tujuan dan evaluasi pembelajaran. Berikut dirangkum persepsi siswa terhadap pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo menunjukkan hasil 25 (13,5%) responden sangat setuju, 99 (53,8%) responden setuju, dan 60 (32,6%) responden cukup setuju terhadap pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo membantu mempermudah dalam belajar al-Qur’an. Pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo juga membantu memperbaiki makhraj dan tajwid siswa, 98 (53,2%) responden menyatakan sangat setuju, 53 (28,8%) responden setuju, dan 33 (17,9%) responden cukup setuju hal tersebut. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo menarik dan menyenangkan, sebanyak 86 (46,7%) responden sangat setuju, 93 (50,5%) responden menyatakan setuju, 3 (1,6%) responden cukup setuju dan 2 (1%) responden menyatakan tidak setuju hal tersebut. Pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo telah mencapai tujuan pembelajaran ditunjukkan sebanyak 90 (48,9%) responden sangat setuju, 93 (50,5%) responden setuju, dan 1 (0,5%) responden menyatakan cukup setuju hal tersebut. Persepsi siswa bahwa telah dilaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran tahsin dengan baik terbukti dengan data dari angket yang menunjukkan hasil sebanyak 93 (50,5%) responden sangat setuju dan 91 (49,4%) responden menyatakan setuju hal tersebut.
Kata kunci: persepsi, pembelajaran tahsin.
Abstract
This study aims to determine students' perceptions of learning tahsin at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo. The research method uses descriptive qualitative. Data collection techniques using questionnaires and observation. Data analysis using Miles and Huberman in the form of data reduction, data display, and verification and conclusions. The results of the study showed students' perceptions of tahsin learning in the framework of indicators that included processes, methods, teacher's instruction, objectives, and evaluation of learning. The following summarizes student perceptions of tahsin learning at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo exhibition the results of 25 (13.5%) respondents strongly agreeing, 99 (53.8%) respondents agreeing, and 60 (32.6%) respondents quite agreeing to tahsin learning at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo helps make learning the Koran easier. Learning tahsin at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo also helps improve students' makhraj and tajwid, 98 (53.2%) respondents strongly agree, 53 (28.8%) respondents agree, and 33 (17.9%) respondents quite agree on the. The method used by the teacher in learning tahsin at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo is interesting and fun, as many as 86 (46.7%) respondents strongly agree, 93 (50.5%) respondents agree, 3 (1.6%) respondents quite agree and 2 (1%) respondents stated that they did not agree with this. Tahsin learning at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo has achieved the learning objectives shown as many as 90 (48.9%) respondents strongly agree, 93 (50.5%) respondents agree, and 1 (0.5%) respondents stated that they quite agree with this. Students' perception that the evaluation of tahsin learning has been carried out well is proven by data from the questionnaire which shows results as many as 93 (50.5%) respondents strongly agree and 91 (49.4%) respondents agree with this.
Keywords: perception, tahsin learning.
Referensi
Ariani, S, dan Realita. “Program Bengkel Mengaji (Upaya Peningkatan Kemampuan Tahsin Al-Qur’an Mahasiswa PAI).” urnal MUDARRISUNA (Media Kajian Pendidikan Agama Islam) 5, no. 1 (2015): 113–44. https://doi.org/10.22373/jm.v5i1.301.
Assingkily, Muhammad Shaleh. “Peran Program Tahfiz dan Tahsin Al-Qur’an dalam Meningkatkan Literasi Al-Qur’an Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta.” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 9, no. 1 (2019): 187.
Bahtiyar, Yusuf, Lina, Samsudin, dan Ahmad Shofiyuddin Ichsan. “Pelatihan Tahsin Alquran Bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah dengan Metode Yanbu’a.” Journal of Integrated Elementary Education 2, no. 1 (2022): 55–62.
Daulay, Haidar Putra, dan Nurgaya Pasha. Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah: Kajian dari Zaman Pertumbuhan sampai Kebangkitan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.
Habibi, Muhammad Defy. “Upaya peningkatan baca tulis al-quran melalui metode qiroati.” JIE (Journal of Islamic Education) 3, no. 2 (2109): 142–62. https://doi.org/10.29062/jie.v3i2.97.
Lely. Wawancara Pembelajaran Tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo, 17 Juni 2022.
Mansyur, M.H. “Iqra’Sebagai Bentuk Literasi Dalam Islam.” Hawari: Jurnal Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam 2, no. 1 (2021). https://journal.unsika.ac.id/index.php/hawari/article/view/5304/2757.
Nasution, I, S Syafrijal, dan H Hidayati. “KOMPETENSI MEMBACA AL-QUR’AN MAHASISWA JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN IMAM BONJIOL PADANG.” Tarbiyah Al-Awlad 8, no. 2 (2018): 190–201. https://doi.org/10.15548/alawlad.v8i2.1605.
Oktaviani, Erlina, dan Husin. “Implementasi Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an dan Amaliyah Keagamaan di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 6, no. 3 (t.t.): 5063–75. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.3025.
Pangastuti, R. “Pembelajaran Al-Quran Anak Usia Dini melalui Metode ‘“Wafa”’ . Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ACIECE)” 2, no. 1 (2020). http://conference.uin-suka.ac.id/index.php/aciece/article/view/58.
Rahmanto, M. A, dan A Khairul. “Peran Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an di SMP Islam Arraudhoh.” Jurnal Pendidikan Islam 13, no. 1 (2022): 17–23. https://doi.org/10.22236/jpi.v13i1.9118.
Rofiq, Mohammad, dan Muhammad Abdul Basyid. “Implementasi Metode Yanbu’a untuk Meningkatkan Hasil Belajar Baca Al-Qur’an di MI Baitul Huda Kota Semarang Tahun Ajaran 2019/2020.” QUALITY 8, no. 2 (2020). http://dx.doi.org/10.21043/quality.v8i2.7550.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenadia media, 2006.
Saodah, S. “Implementasi Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Untuk Meningkatkan Kualitas Membaca: Di Sd Salman Al-Farisi Full Day School Bandung.” Islamic Journal of Education 1, no. 1 (2022): 26–33. https://doi.org/10.54801/ijed.v1i1.1.
Saragih, Ordekoria, F. Ari Anggraini Sebayang, Arman Bemby Sinaga, dan Muhammad Rasyid Ridlo. “Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring selama pandemi COVID-19.” Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 2020, 178–91. https://doi.org/10.21093/twt.v7i3.2624.
Schunk. Learning theories: An educational perspective. Boston: Pearson, 2012.
Sugiyanto, Bayu Mufti, Ari Anshori, dan Muthoifin. “Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an Metode Littaqwa Di Sdit Nur Hidayah Surakarta Dan Metode Karimah Di Mi Nurul Karim Karanganyar Tahun Ajaran 2019/2020.” Profetika: Jurnal Studi Islam 21, no. 1 (2020): 86-95. https://doi.org/10.23917/profetika.v21i1.11062.
Syarifuddin, Ahmad. Mendidik anak: membaca, menulis dan mencintai Al-Quran. Jakarta: Gema Insani, 2004.













